Ia5K33hce05kVEU1UP8J8DLa01dvV8DSgOffubpV
Bookmark

PETUALANGAN SEMARANG-JOGJA Part 2 : Ekplorasi UNDIP Kampus Tembalang



Assalamu’alaikum, Surabaya.

Sekali lagi, kutemukan Surabaya-ku di Semarang-mu. Dua kota yang banyak memiliki persamaan. Di sini, aku merasa seperti berada di rumah.

Tahun ini adalah kedua kalinya saya ke Semarang. Tahun lalu saya ekplorasi Semarang yang berada di bagian bawah, maksudnya di bagian dataran rendahnya. Buat yang pengen tahu bisa baca pengalaman saya ekplorasi mulai dari klenteng sam po kong, lawang sewu dll. Klik DI SINI.

Untuk sampai di tempat kuliah tamu, dari asrama kami berempat (Saya, Maya, Ema dan Kia) naik angkot kuning untuk sampai di ICT Center UNDIP. Kuliah dimulai pukul 8 pagi bersama Profesor Julius Motuzas dari Queensland University. Kalau kuliah dengan Bapak satu ini, kamu harus fokus maksimal, kalau enggak bakal jadi korban “What do you think” haha. Jadi Bapaknya ini ngamatin banget peserta kuliahnya. Kalau kelihatan bosan atau nggak fokus atau lagi maen HP, siap – siap disuruh njelasin sesuatu atau ditanyain sama bapaknya. Bagus sih, jadi biar ngga main – main meskipun gratis.
Depan pintu masuk ICT Center
Berfoto sebelum Pak Julius datang :p (dari kiri-kanan : Maya-Ema-Saya-Kia)
View kota Semarang dari lantai 5 ICT Center
Oiya, ada cerita menarik sih selama kuliah tamu di sini. Jadi ceritanya begini. Waktu kuliah tamu, Prof. Julius ini senang menyuruh peserta kuliah untuk pindah – pindah tempat duduk, nah pada saat itu saya pindah ke suatu meja dengan dua bapak2 dan satu ibu2. Setelah ngobrol agak lama yang awalnya membicarakan jajanan semarang, tibalah suatu percakapan dengan bapak DM (Dosen Muda) di hadapan saya.
Saya : Loh, bapaknya orang Semarang kah?
DM : Bukan, saya orang Jogja tapi sekarang ngajar di UNAIR
Saya : Ooh….
DM : Tapi baru satu bulan sih.

Jreeengg! Pikiran saya langsung tertuju pada kandidat dosen UNAIR yang lolos seleksi dosen pada bulan November lalu yang membuat saya penasaran yang mana sih orangnya. Saya dan Kia saling lirik – lirik mata karena Kia tau semua cerita saya waktu tes dosen di UNAIR. Saya pun memberanikan diri untuk bertanya.
Saya : maaf bapak, apa bapak ikut tes dosen UNAIR bulan Oktober-November lalu bukan?
DM : loh, kok mbak nya tau?
*saya dan Kia ngakak bareng*
Kia : Ini nih saingan bapak waktu tes di UNAIR *sambil nunjuk saya yang masih tertawa absurd*
DM : waduuuh, harusnya saya nggak bilang ya hahahahaha
Saya : halah, santai aja Pak, saya mah apa, cuma anak ingusan yang baru lulus S2 hahaha. Saya juga cuma nyobain aja gimana sih tes dosen itu hehehe.

Allah benar – benar memberikan cerita unik selama perjalanan tahap pertama ini. Semua rasa penasaran saya terasa terjawab dengan indah dan damai *no hard feeling*.
Bertemu dengan orang-orang hebat dari berbagai universitas
Setelah kuliah tamu hari pertama yang selesai pada pukul 15.15, saya pun langsung ganti sepatu flat ke sandal gunung yang sudah saya bawa dari asrama, karena ada rencana untuk eksplorasi kampus UNDIP Tembalang.
Awalnya pake sepatu, sekarang sudah berubah menjadi sandal
Karena kakak Kia kecapean, akhirnya dia memutuskan untuk mundur dari rencana eksplorasi kampus UNDIP dan pulang ke asrama. Kami bertiga (saya, Maya dan Ema) pun naik angkot kuning untuk sampai di lokasi kampus yang berada agak di dataran tinggi yang lebih atas lagi, kemudian berjalan kaki di sekitar deretan fakultas-fakultas di UNDIP. Jalanan di UNDIP Tembalang memang semuanya terasa seperti mendaki gunung lewati lembah. Lama – lama bisa berubah jadi ninja hatori entar wkwkwk.
Jalanan menanjak di sekitar kampus UNDIP Tembalang
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah tentu saja saudara seperguruan jurusan Kimia. Sekali lagi ya, Semarang-Surabaya sepertinya memang satu hati. Ada ikon senyawa benzene di jurusan kimia UNDIP, yang sama dengan jurusan kimia ITS.
Review materi Prof. Julius di Fakultas Sains
Jurusan Kimia dan ikon senyawa benzen berbentuk segi-6
Ada juga ikon Taman Alumni UNDIP yang juga ada di ITS.
Taman Alumni UNDIP
Lanjut jalan lagi ke daerah fakultas teknik. Jalannya semakin lama semakin naik ya…
Geofisika
Teknik Industri
Teknik Kimia
Setelah berkeliling hampir 2 jam, akhirnya kami memutuskan untuk pulang pada pukul 17.30
Kaki sudah terasa gempor dan pegal. Lumayan bisa olahraga sore sambil buang lemak hihihi…

Begitulah eksplorasi kampus UNDIP Tembalang bersama dua orang teman saya yang super dan selalu menjaga saya #sosweet. Besok adalah kuliah terakhir sekaligus hari terakhir kami di Semarang. Lalu kami harus berpisah. Maya dan Kia kembali ke Surabaya, Ema pulang ke negara Lamongan dan Saya melanjutkan perjalanan ke Jogja.

Selanjutnya bagaimana kisah dramatis perjalanan Semarang-Jogja ala anak hilang seperti saya ini? Nantikan di  PETUALANGANSEMARANG-JOGJA part 3 : Perjalanan Semarang-Jogja-Pasar Sekaten-Alun2 Utara(Altar).

1 komentar

1 komentar

Terimakasih sudah membaca sampai akhir :)
Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar.

Love,
Anggi
  • Unknown
    Unknown
    17 Desember 2016 pukul 08.07
    lanjutkan kaka
    Reply